MOMI TUTIK (Monitoring Minum Obat Tuntaskan Antibiotik)

             Resistensi antibiotik telah menjadi ancaman global yang nyata, termasuk di Indonesia. Ketidakpatuhan pasien dalam mengonsumsi antibiotik sesuai anjuran menjadi salah satu penyebab utamanya. Di Puskesmas Dlingo 1, Kabupaten Bantul, ditemukan angka kepatuhan minum antibiotik yang rendah, hanya sebesar 50,25% pada akhir 2023. Berangkat dari permasalahan tersebut, penulis sebagai Tenaga Teknis Kefarmasian menggagas sebuah inovasi layanan bernama MOMI TUTIK (Monitoring Minum Obat Tuntaskan Antibiotik).

            MOMI TUTIK adalah program e-monitoring yang dilakukan melalui media sosial WhatsApp untuk memantau dan mendampingi pasien yang sedang menjalani terapi antibiotik. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam minum antibiotik hingga tuntas, sekaligus meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penggunaan antibiotik yang bijak dan benar. Inovasi ini sejalan dengan Rencana Aksi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba (RAN P-AMR) 2020–2024 yang mengedepankan pendekatan komprehensif lintas sektor.

           Pelaksanaan MOMI TUTIK dilakukan melalui aplikasi Whats'App, dimana petugas farmasi melakukan komunikasi dengan pasien, dan juga mengingatkan pasien untuk minum Obat Antibiotik. Penyampaian informasi tentang antibiotik juga dilakukan.

           Melalui semangat kolaboratif dan dedikasi tinggi sebagai tenaga kefarmasian, inovasi ini menjadi wujud nyata kontribusi dalam mencegah resistensi antibiotik dan menginspirasi melalui inovasi untuk membangun kesehatan negeri.