SODAKOH SAMPAH PUSKESMAS DLINGO 1

     Sampah merupakan permasalahan lingkungan global yang memberikan dampak berupa permasalahan lingkungan yang sangat serius jika tidak ditangani secara tepat. Sampah yang dibiarkan saja atau terbengkalai pada Tempat Pembuangan Akhir yang berupa open dumping dapat menyebabkan permasalahan yang krusial. Hal tersebut terjadi pada TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di Indonesia yang cenderung hanya menimbun tanpa adanya pemilahan sampah lanjutan dimana pemilahan hanya dilakukan oleh pemulung. Berbagai jenis sampah berkumpul dan tertimbun menjadi satu. Sampah anorganik, sampah organik, dan sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang tertimbun menjadi satu dapat menyebabkan permasalahan musiman, rusaknya ekosistem, menurunnya tingkat kesehatan warga sekitar, timbulnya penyakit karena timbunan sampah, tercemarnya makhluk hidup yang ada di sekitarnya, serta ancaman bencana alam di masa depan.

        Penanganan sampah secara umum dapat dimulai dengan memilah sampah berdasarkan jenisnya. Sampah yang telah dipilah sesuai dengan jenisnya selanjutnya dapat disedekahkan/didonasikan. Sedekah sampah artinya menyumbang sampah pada dropbox atau kotak sampah yang tersedia dengan harapan dapat mengurangi sampah yang di angkut ke TPA. Salah satu program pengelolaan sampah Puskesmas Dlingo 1 adalah “Sodakoh Sampah” yang mana kegiatan sodakoh ini berbentuk pembuatan box yang dibungkus sedemikian rupa untuk tempat sampah yang layak jual atau layak tabung. Sebagai permulaan sodakoh sampah terdiri dari 3 box yang diperuntukkan untuk 3 jenis sampah yaitu sampah botol/gelas plastik, sampah duplek/kardus dan sampah plastik. Selanjutnya sampah yang terkumpul akan di tabung di bank sampah Kalurahan Dlingo. Hal ini dilakukan oleh Puskesmas Dlingo 1 dengan tujuan agar permasalahan yang timbul karena sampah dapat berkurang dan mendukung Program Bantul Bersih Sampah 2025 (Bantul BERSAMA).