Cegah Pertusis dengan Imunisasi    

Pertusis yang juga disebut sebagai batuk rejan merupakan suatu penyakit infeksi paru paru dan saluran pernafasan akibat bakteri Bordetella pertusis. Penderita pertusis biasanya mengalami batuk keras yang tidak terkendali samapai penderita mengalami kesulitan untuk bernafas. Penyakit ini sangat menular dan rentan menyerang bayi, balita dan anak anak usia 2-6 tahun. Beberapa komplikasi kesehatan yang bisa terjadi seperti radang paru, henti nafas hingga kematian.

Pertusis menular melalui percikan air ludah yang keluar dari mulut penderita saat batuk atau bersin dan muntahan. Beberapa gejala yang terjadi adalah influenza like illness (ILI) seperti bersin, radang tenggorokan, batuk ringan dan demam. Gejala lain yang ditimbulkan adalah batuk terus menerus selama lebih dari 2 minggu tanpa jeda dan diserati nafas dalam, serta muntah setelah batuk (whooping cough).

Pertusis bisa dicegah dengan melakukan imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, dan Tetanus) pada saat usia  Bulan, 18 Bulanyang bisa didapatkan di Puskesmas secara gratis dan diulang pada saat anak usia sekolah SD kelas 1 dan kelas 3.

Pada bulan Juli Tahun 2023, di wilayah kerja Puskesmas Dlingo 1 terdapat 1 kasus suspek pertusis pada bayi usia 4 bulan dengan gejala batuk terus  menerus dengan nafas yang dalam. Pasien mendapatkan perawatan di RS wilayah Bantul secara  intensif selama beberapa hari sampai kondisi membaik dan diperbolehkan pulang. Pasien sudah diambil sampel swab tenggorokan dan di kirim ke Balitbangkes Jakarta tetapi hasilnya belum keluar. Petugas surveilans Puskesmas sudah melalukan penyelidikan epidemiologi pada kasus tersebut dan tidak ditemukan lingkungan sekitar yang mempunyai gejala sama.

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi hal yang penting untuk meminimalisir penularan.