GERAKAN NASIONAL AKSI BERGIZI

  

                 

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita, remaja, ibu hamil sampai usia lanjut. Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi anemia pada anak usia 5-14 tahun sebesar 26,8% dan pada usia 15-24 tahun sebesar 32%. Hal ini berarti sekitar 3 dari 10 anak di Indonesia menderita anemia.

Menanggulangi hal tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai upaya melalui pendidikan gizi seimbang, fortifikasi pangan, dan suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD). Suplementasi TTD mulai dilaksanakan pada tahun 2015 dengan minum TTD 1 tablet per minggu sepanjang tahun bagi remaja putri usia 12–18 tahun yang berada di jenjang pendidikan SMP/sederajat dan SMA/sederajat. Walaupun pemberian TTD pada remaja putri sudah dilakukan, prevalensi anemia masih cukup tinggi. Banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya adalah kurangnya kepatuhan remaja putri dalam mengonsumsi TTD. Hasil Riskesdas 2018, menunjukkan bahwa proporsi remaja putri yang memperoleh TTD dalam 12 bulan terakhir di sekolah sebesar 76,2%, tetapi hanya 1,4 % yang mengonsumsi TTD sesuai anjuran.

Sejalan dengan hasil intervensi tersebut, Gerakan #AksiBergizi diyakini menjadi salah satu upaya strategis dalam meningkatkan kepatuhan konsumsi TTD pada remaja putri yang juga merupakan salah satu indikator layanan intervensi gizi spesifik dalam percepatan penurunan stunting. 

Kegiatan aksi bergizi ini dilaksanakan bersama 2 sekolah yang ada di wilayah Puskesmas Dlingo 1 yaitu SMPN 2 Dlingo dan SMP Taman Dewasa 2 Dlingo dengan jumlah peserta 120 orang, yang diadakan pada hari Jum’at, 11 Agustus 2023 di Kebun Buah Mangunan. Adapun serangkaian kegiatan Aksi Bergizi antara lain :

  1. Pembukaan
  2. Senam Bersama 
  3. Edukasi tentang gizi seimbang 
  4. Pemeriksaan Hb 
  5. Minum Tablet Tambah Darah (TTD) bersama
  6. Penutup dan Foto Bersama