SKRINING ANEMIA PADA REMAJA SMP

Remaja Putri sangat rentan mengalami anemia. Di Indonesia, 32% remaja mengalami anemia (Riskesdas 2018). Di Yogyakarta 19,3 % remaja putri mengalami anemia (Dinkes DIY, 2018). Anemia merupakan keadaan menurunnya kadar hemoglobin hemotokrit dan jumlah sel darah merah di bawah nilai normal yang dipatok untuk perorangan (Arisman, 2014). Remaja putri (rematri) rentan menderita anemia karena banyak kehilangan darah pada saat menstruasi. Rematri yang menderita anemia berisiko mengalami anemia pada saat hamil. Hal ini akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan serta berpotensi menimbulkan komplikasi kehamilan dan persalinan, bahkan menyebabkan kematian ibu dan anak.

Berdasarkan latar belakang tersebut, Seksi Kesga Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul dan Puskesmas Dlingo 1 berinisiatif melaksanakan kegiatan Pemeriksaan Hemoglobin (Hb) bagi Siswi Kelas 7 SMPN 1 Dlingo. Yang dilaksanakan pada hari Rabu 24 Agustus 2022. Kegiatan Pemeriksaan Hemoglobin (Hb) bagi Siswi Kelas 7 SMP meliputi:

  1. Edukasi anemia Rematri
  2. Pelatihan skrining anemia bagi KKR, melatih siswi KKR mengenai pengukuran Tinggi Badan (TP), Berat Badan (BB), Lingkar Lengan Atas (Lila) dan tanda klinis anemia
  3. Pemeriksaan Hb
  4. Pembagian tablet tambah darah (TTD) untuk diminum selama 12 minggu (1 tablet/minggu)
Berkas

Nama Berkas Tanggal Unggah
artikel-skrinig-anemia.pdf 22 September 2022 10:39